Survei LKPI: Elektabilitas Pramono Anung – Rano Karno Unggul di Pilgub Jakarta

Jakarta, Makinnews.com- Hasil Survei Lembaga Kajian Politik Indonesia (LKPI) jelang Pemilihan Calon Kepala Daerah DKI Jakarta, secara On the Spot ditanyakan langsung secara terbuka kepada 1500 Warga Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang memiliki hak pilih jika Pilkada Jakarta digelar nanti Paslon mana yang menjadi pilihan warga Jakarta maka hasilnya dari tingkat keterpilihan masing-masing paslon dari jawaban Top of Mind Pramono Anung – Rano Karno dipilih sebanyak (34,1%), kemudian Ridwan Kamil – Suswono dipilih sebanyak (20,8%).

Dharma Pongrekun – Kun Wardana dipilih sebanyak (4,8%), serta Tidak memilih sebanyak (40,3%). kata Direktur Eksekutif LKPI, Togu Lubis kepada wartawan pada Rabu (2/10/2024).

Bacaan Lainnya

Kemudian dalam simulasi Closed-ended question adalah Pertanyaan tertutup yang meminta responden untuk memilih jawaban yang disediakan yaitu ke Tiga nama Paslon dan Gambar Jika Pilkada Jakarta di gelar hari ini hasilnya Pramono Anung – Rano Karno dipilih sebanyak (48,7%) kemudian Ridwan Kamil – Suswono dipilih sebanyak (29,6%) dan Pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardan dipilih sebanyak (7,3%) serta Tidak memilih sebanyak (14,4%).

Terkait Public Trust warga Jakarta terhadap ke Tiga Paslon untuk memimpin Jakarta, Hasil Survei menunjukkan Bahwa Pasangan Pramono Anung – Rano Karno memiliki Tingkat Public Trust dengan Prosentase sebesar (50,6%) kemudian Pasangan Ridwan Kamil – Suswono dengan Prosentase (32,2%) kemudian Pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardana sebesar (17,4%).

Hasil temuan survei LKPI alasan warga Jakarta memilih Pasangan Pramono Anung – Rano Karno karena pasangan ini dianggap paling populer, dimana selain sosok Pramono Anung sebagai tokoh politik dan Menteri Dua Periode di pemerintahan Jokowi dan memiliki rekam jejak yang bersih dari korupsi, Kemudian sosok Rano Karno yang juga punya pengalaman sebagai Kepala Daerah di Banten dan Populer sebagai si Doel Anak Betawi Asli.

“Rendahnya Elektabilitas Ridwan Kamil – Suswono karena Ridwan Kamil selama memimpin di Jawa Barat tidak ada prestasinya yang signifikan dan saat Pilkada Jawa Barat saja kemenangannya tidak sampai 50 % dan hanya dikisaran 33 %, Ridwan Kamil hanya Populer di kota Bandung dan sekitarnya saja,” ungkap Togu.

“Sementara Dharma Pongrekun – Kun Wardana Paslon Indenpenden dianggap masih bermasalah dengan Baswalu terkait Dugaan pencatutan KTP warga Jakarta yang dianggap bukan sebagai pemimpin yang jujur,” Demikian kata, Togu Lubis Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI).

Survei LKPI ini memiliki Margin Error sebesar kurang lebih 2,53% dengan tingkat kepercayaan sebanyak 95%, Metode Survei dilakukan dengan Tatap muka langsung dengan warga Jakarta yang terpilih sebagai responden dalam survei Ini, Responden tersebar di lima Kotamadya dan satu Kabupaten di Jakarta, survei dilakukan mulai tanggal 19 sampai dengan 29 September 2024.

Sementara menurut Rikal Dikri Pengamat Politik NU, Survei ini menunjukan kalau Warga Jakarta juga mengetahui Rekam jejak Ridwan Kamil selama memimpin Jawa Barat dianggap gagal, Apalagi kalau memimpin Jakarta, Dimana Angka Kemiskinan di Provinsi Jawa Barat dari Tahun 2018-2023 justru meningkat. Data BPS menunjukkan pada tahun 2018 Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Barat ada di Angka 3,615 Juta jiwa. Sedangkan pada tahun 2023 Jumlah penduduk Miskin Jawa Barat Meningkat berada di Angka 3,89 Juta jiwa per Maret 2023.

Selain itu, angka pengangguran di Jawa Barat per Februari 2023 menempati posisi kedua tertinggi dengan prosentase pengangguran sebesar 7,89 Persen.

Disamping kemiskinan dan pengangguran, Rikal juga menyoroti bagaimana standarisasi pendidikan yang unggul dan fasilitas kesehatan belum sepenuhnya terselesaikan dengan baik di masa lima tahun Ridwan Kamil menjabat sebagai Gubernur Jabar.

Rikal mencontohkan bagaimana ketika proses Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023 terjadi kisruh akibat Disparitas antar sekolah.

“Penyebab rendahnya Tingkat Elektabilitas Pasangan Ridwan Kamil – Suswono juga disebabkan oleh Anies Baswedan Effect, Yang mana Masyarakat Jakarta melihat dan membaca ada kekuatan besar yang ingin menempatkan Ridwan Kamil – Suswono untuk memimpin Jakarta. Dan dengan cara apapun untuk menyingkirkan Anies Baswedan dari bursa Gubernur Jakarta,”pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *