Mendorong Net Zero Emission 2025 Melalui Transisi Energi di Sektor Transportasi

Jakarta, Makinnews.com- Dalam upaya menuju Net Zero Emission pada tahun
2025, setiap industri diharapkan untuk menerapkan prinsip Environmental, Social,
and Governance (ESG) dan berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon. Transisi
energi menjadi hal mendesak dan salah satu langkah strategis yang dapat diambil
adalah mengganti armada yang menggunakan bahan bakar fosil dengan armada berbahan bakar listrik atau energi terbarukan.

Perubahan ini tidak hanya penting untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga
berpotensi untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional dalam jangka panjang.
Penelitian Environmental Science & Technology, menunjukkan bahwa kendaraan listrik dapat mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan dan lebih dari itu, penggunaan armada berbasis listrik dapat mengurangi biaya energi hingga 80% dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.

Bacaan Lainnya

Namun, tantangan tetap ada. Keterbatasan pengetahuan mengenai teknologi baru,
kurangnya infrastruktur pendukung, dan kesulitan dalam menemukan pemasok
terpercaya adalah beberapa kendala yang dihadapi oleh industri ini.

“Transformasi menuju kendaraan listrik bukan hanya sebuah pilihan, tetapi sebuah
keharusan. Kita perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman demi keberlangsungan lingkungan kita,” ujar Ridwan Djuhari, Direktur PT Elmecon Multikencana.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat dalam mendukung transisi energi ini. Investasi awal untuk mengganti infrastruktur berbasis energi terbarukan memang tergolong besar.

Misalnya, bagi sektor transportasi publik, pemerintah daerah dapat mulai dengan mengganti bus berbahan bakar diesel dengan bus listrik. Langkah ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga meningkatkan kualitas udara di perkotaan sehingga memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.

Di sisi lain, sektor logistik dan transportasi dapat beralih ke armada kendaraan listrik,
seperti truk bak atau kendaraan pengiriman berbasis listrik. Transisi ini tidak hanya
berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan reputasi
perusahaan dimata konsumen yang semakin peduli terhadap isu lingkungan.
“Meskipun investasi awal mungkin tampak tinggi, keuntungan jangka panjangnya
sangat signifikan,” tambah Ridwan.

Banyak industri saat ini memang memiliki banyak pertimbangan dalam melakukan
transisi ini. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk memulai dengan
langkah kecil. Menginvestasikan dalam infrastruktur dengan membangun stasiun pengisian bahan bakar listrik adalah langkah awal yang sangat baik untuk mendukung penggunaan mobil listrik.

Dengan demikian, perusahaan dapat meminimalisir risiko dan mengukur
efisiensi serta efektivitas dari transisi yang dilakukan. PT. Elmecon Multikencana menyadari pentingnya transisi energi ini dan berkomitmen untuk membantu industri dalam proses tersebut. Sebagai distributor
resmi produk EV Charger, Elmecon menyediakan berbagai solusi mulai dari
instalasi, pemeliharaan, hingga opsi cicilan untuk kebutuhan transisi energi.

Dengan menyediakan infrastruktur yang diperlukan, Elmecon berkontribusi untuk
memastikan bahwa industri dapat beralih dengan lebih mudah dan efisien.

“Kami percaya bahwa setiap industri memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mencapai Net Zero Emission. Melalui teknologi dan produk yang kami tawarkan, kami siap membantu industri untuk beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Ridwan Djuhari.

Dengan dukungan yang tepat dan langkah yang strategis, diharapkan industri di
Indonesia dapat bertransisi ke energi terbarukan dan mencapai tujuan Net Zero
Emission pada tahun 2025. Kesuksesan transisi ini tidak hanya akan menguntungkan bagi industri itu sendiri tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan
secara keseluruhan sehingga menciptakan masa depan yang lebih hijau dan
berkelanjutan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *