May Day, Forum Buruh Kawasan Minta Prabowo Subianto Sejahterakan Buruh

Jakarta, Makinnews.com- May Day atau Hari Buruh Se-Dunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 1 Mei. Peringatan ini berangkat dari Aksi demonstrasi besar-besaran pekerja di Chicago, Amerika Serikat untuk menuntut hak mereka di lingkungan kerja tahun 1866.

Koordinator Forum Buruh Kawasan (FBK) Pulogadung, Hilman Firmansyah menegaskan refleksi May Day atau Hari Buruh Se-Dunia bukan berbicara tentang persoalan seremonial dan normatif belaka. Penting adanya sebuah refleksi secara historis untuk menjaga semangat perjuangan kesejahteraan buruh. kata Koordinator FBK, Hilman Firmansyah kepada wartawan Kamis, (1/5/2025).

Bacaan Lainnya

“Refleksi tentu bukan seremonial saja, tapi bagaimana melihat historis perjuangan kaum buruh, yakni 8 jam kerja, 8 jam istirahat dan 8 jam rekreasi.

Hilman mengungkapkan, masih banyak persoalan ketenagakerjaan yang terjadi di seluruh wilayah indonesia, Hal tersebut diperparah dengan masih adanya perusahaan tidak menerapkan ketentuan Upah minimum provinsi (UMP) .

Forum Buruh Kawasan (FBK) menegaskan selalu memposisikan diri dalam perjuangan kaum buruh. Tujuannya agar buruh bisa mendapat kehidupan yang layak dan sejahtera. “Kawan-kawan kita yang saat ini menjadi buruh pekerja harus bisa disejahterakan, hidup layak sesuai apa yang sudah diatur undang-undang ketenagakerjaan dan pemerintah harus hadir,” tegasnya.

Hilman meminta Pemerintah Prabowo Subianto untuk lebih memperhatikan kesejahteraan Buruh Pekerja serta mendesak Kemenaker mengawasi dan mengawal kepatuhan perusahaan-perusahaan dalam pembayaran gaji sesuai ketentuan upah minimum provinsi (UMP) . Serta mewanti-wanti agar jangan sampai ada perusahaan yang nakal dan tidak mengikuti aturan ketenagakerjaan dibiarkan begitu saja.

“Masih ada perusahaan yang tidak mengikuti aturan, belum lagi soal BPJS Ketenagakerjaan yang tidak diberikan, padahal itu tanggung jawab perusahaan serta maraknya penggunaan Outsourching dan Pekerja magang dengan dalih kemitraan yang melanggar undang-undang.

Persoalan ketenagakerjaan di Indonesia dipandang perlu mendapat perhatian lebih di tengah arus investasi global. Maraknya kegiatan penanaman modal harus berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat.

Indonesia masih sangat terbuka bagi Investasi, kehadiran investasi haruslah memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dengan membuka lapangan kerja sebesar-besarnya serta jaminan pemerintah terhadap iklim investasi yang kondusif.

Pemerintahan Prabowo Subianto diharapkan memiliki komitmen mengawal investasi sebagai solusi menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat Indonesia berpotensi mengalami peningkatan ekonomi.

Momentum hari Buruh “MayDay” bisa direfleksikan dalam menghadirkan kesejahteraan masyarakat.

“Momentum ini bisa dijadikan refleksi bersama, persoalan pendidikan masyarakat erat kaitannya dengan ketenagakerjaan. Banyak buruh-buruh kita “Dibodohi” dan dimanipulasi karena pendidikan rendah,” pungkas Hilman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *