Jakarta, Makinnews.com- Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (PKPKM) sebagai Organisasi Berbadan Hukum di Jakarta bersama ibu-ibu dari Koalisi Nasional Perempuan Indonesia (KNPRI) mengadakan perayaan Hari Ibu pada Car Free Day di depan Kempinski Hotel Indonesia, Jakarta, pada Minggu (22/12/2024) pagi.
Rencananya acara tersebut akan dihadiri tokoh perubahan Anies Baswedan dan Gubernur beserta Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Bang Doel (sapaan akrab Rano Karno).
Namun ternyata, tokoh-tokoh tersebut tidak terlihat hadir karena telah memiliki agenda lain.
Pada kesempatan tersebut, Ketua KNPRI Ibu Mery, menyampaikan empati kepada korban Meikarta, “kami KNPRI bersama korban Meikarta menuntut Lippo Group yang dipimpin James Riady, agar mengembalikan uang para korban,” kata Mery yang disusul teriakan dari hadirin, betuul.
Sementara dari PKPKM Yosafat menuturkan, mereka (korban) beinvestasi di Apartemen Meikarta yang pada saat itu iklannya sangat menjanjikan, apartemen super block dengan segala fasilitas dan kemewahan luar biasa, sehingga menarik pembeli dengan harapan ada pertambahan nilai dan keuntungan yang signifikan.
“Ternyata selama 7 tahun tidak ada pertambahan nilai, bahkan uang mereka cenderung menyusut termakan inflasi, karena semua korban tidak mendapatkan unitnya sesuai perjanjian jual-beli yang tertulis dalam P3U (PPJB untuk apartemen),” ujar Yosafat.
“Tolong pak James Riady kami meminta Anda untuk Gentleman, karena mereka ini mengumpulkan uangnya hari per hari, bulan per bulan hanya untuk memiliki tempat berteduh, tempat tinggal, tapi sudah 7 tahun sampai sekarang tidak ada penyelesaian,” sambung Mery.
Ia menambahkan, jika uang itu ditaruh di Bank sudah pasti menguntungkan. “Jadi tolong ya pak, kami emak-emak ini, kami sadar ya, bapak-bapak kami, suami-suami kami susah nyari duit, seperti mereka-mereka ini, jadi kembalikan uangnya,” ujarnya.
PKPKM juga mengungkapkan, semua upaya hukum sudah dilakukan oleh para korban Meikarta, mulai dari meminta secara koperatif, lalu somasi, bahkan pernah melakukan Laporan Polisi dan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Cikarang, tapi ditolak oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Sampai saat ini, PKPKM telah melakukan aksi meminta kembali uang mereka di depan Bank NOBU, Plaza Semanggi, Mahkamah Agung RI, Gedung OJK dan Bank Indonesia, Kementerian PKP, dan DPR/MPR RI).
Mery melanjutkan, “kembalikan uang yang sudah mereka keluarkan, bukan meminta uang bapak, mereka cuma meminta kembalikan uang yang sudah mereka tanamkan di apartemen. Apalagi tahun depan PPN akan naik, hidup para korban semakin berat,” katanya.
“Kami akan segera ke Kementerian Hukum dan HAM, menuntut atas keadilan dari korban Meikarta. Siap ya? Siap kita dukung, kami siap dukung korban meikarta,” jawab ibu-ibu KNPRI secara serentak.
Pada kesempatan lain, salah satu korban menyampaikan kesedihannya, “Meikarta kembalikan uang kami,” pungkasnya, yang kembali disambut jawaban dari para ibu-ibu, ‘lawan, lawan oligarki’.
Acara berlangsung dengan tertib dan penuh kekeluargaan, empati, dan tentu dengan doa terbaik dari semua yang berhati nurani dan berperikemanusiaan.
Besar harapan dari PKPKM untuk segera mendapatkan kembali seluruh uang mereka, tanpa potongan apapun dan tanpa dipersulit oleh Meikarta.
Pihak Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta menegaskan, bahwa mereka akan terus mengawal tuntutan ini hingga ada langkah nyata dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang mereka alami untuk segera mendapatkan kembali hak mereka.