Koordinator Jarnas: Besok 4 Kontainer Diduga Berisi Batu Hitam Ilegal Bakal Bersandar di Tanjung Priok

Makinnews, Jakarta- Pengiriman batu hitam atau batu galena ilegal di Gorontalo hingga kini terus berlangsung. Meskipun ilegal, bisnis batu dari hasil pertambangan Gorontalo ini kian subur dan meresahkan masyarakat.

Baru-baru ini, sebanyak 4 kontainer milik PT Pelayaran Meratus Line diduga berisi muatan ilegal berupa batu hitam yang berasal dari Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo lolos dari pantauan petugas.

Bacaan Lainnya

Adapun tujuan muatan tersebut di Pelabuhan Tanjung Priok. Hal itu disampaikan Koordinator Jaringan Aliansi Nasional (Jarnas) Rahmat Himran, dirinya mengaku telah mendeteksi perjalanan batu hitam di dalam 4 kontainer milik PT Pelayaran Meratus Line diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu (16/3/2024) esok.

“Setelah kami telusuri, batu hitam yang diduga tidak resmi itu akan tiba esok hari di Pelabuhan Tanjung Priok,” ucap Rahmat kepada redaksi, Jumat (15/3/2024).

Rahmat juga mendesak agar Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok dan Polres Pelabuhan Tanjung Priok agar dapat menahan batu hitam yang diduga ilegal tersebut.

“Kami juga sudah mengantongi nomor 4 kontainer itu dengan nomor MRLU 2375476 22G1, MRTU 2025369 22G1, MRTU 2017086 22G1 dan MRLU 2362801 22G1 milik PT. Pelayaran Meratus Line yang diduga berisi material batu hitam,” ungkap Koordinator Jarnas.

Rahmat berpendapat, apabila esok tidak ada tindakan dari KSOP Tanjung Priok terkait 4 kontainer yang diduga berisi batu hitam maka ia pastikan Indonesia sudah dikuasai mafia tambang.

“Kami harap pihak keamanan agar segera menindak para oknum-oknum penambang batu hitam ilegal. Serta semua yang terlibat sampai proses distribusi barang keluar wilayah Gorontalo,” tegas Rahmat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *