Konfercab GP Ansor PC Jakbar Ricuh, Belasan Kader Menolak Hasil Konfercab

Jakarta, Makinnews.com- Konferensi Cabang Gerakan Pemuda Ansor (Konfercab GP Ansor) Pimpinan Cabang (PC) Kota Jakarta Barat ke VII telah diselenggarakan pada Minggu (22/9/2024) di Kanwil Kemenag Jakarta Barat.

Dalam menentukan calon ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Jakbar, terdapat 2 (dua) kandidat calon yaitu Faiz Muhammad Ridho dan Servian Ramadhan periode 2024-2028.

Bacaan Lainnya

Namun, beredar video tak kurang dari 4 menit di media sosial Facebook diduga Konfercab tersebut terjadi kericuhan pada malam harinya.

Entah apa yang menjadi penyebabnya, dalam video yang beredar sejumlah kader GP Ansor yang diketahui keluar gedung Kanwil sambil berorasi menyampaikan bahwa dirinya bersama belasan kader GP Ansor lainnya tidak menerima hasil Konfercab.

“Teman-teman kita tahu bahwa hari ini Konfercab tidak sah, karena tidak memenuhi aturan yang ada, pimpinannya buta tidak mendengarkan arus bawah, kita tidak terima hasil Konfercab hari ini,” dengan disambut bersamaan kader lainnya mengucapkan betul, tolak Konfercab.

Mana keadilanmu, sambungnya, ranting ini kurang diapresiasi oleh pimpinan. Kenapa voting takut, kalau hanya 5 (lima) rekom kenapa voting takut.

Setelah berorasi, kemudian mereka meneriakan yel-yel, “tolak, tolak, tolak Konfercab, tolak Konfercab sekarang juga,” teriaknya sambil bertepuk tangan dan mengepalkan tangan keatas.

Kemudian seseorang berkemeja safari dengan didampingi kader lainnya beserta Banser yang menjaga ketertiban menyatakan, setelah Konfercab selesai. Langsung dibalas teriakan “belum”.

Silahkan nanti kita bisa mengambil langkah-langkah lainnya, lalu dibalas lagi dengan ucapan, “kita ranting loh bang, ranting, dari pagi kita,” tandasnya.

Ia melanjutkan, namun pada malam ini apa mau dikata, walaupun ada permainan lah kita anggap. Silahkan teman-teman jika ada jalur lain bisa digunakan.

Dalam akhir video pertama, diketahui kader yang tidak menerima hasil Konfercab merupakan para pendukung Faiz Muhammad Ridho, salah seorang kader berteriak, “Faiz lo gak sendiri Faiz,” teriaknya.

Berlanjut ke video kedua, tampak pria berbadan besar sedang menjelaskan soal kehadiran PAC sambil dikerumuni kader lainnya, secara spontan ia melarang untuk di videokan. Lalu dibalas oleh teriakan, “ini kan demokrasi,” timpal belasan kader yang sepertinya menolak hasil Konfercab.

Kemudian dari belasan kader itu, satu diantaranya mencoba untuk mewakili. Ia katakan, jadi pas waktu diatas pak Pasaribu selalu mengatakan ini arahan dari Ketum, ini arahan dari Ketum untuk Musyawarah dan Mufakat, dengan disambut riuh.

Sementara kader lainnya menimpalkan, kalau hanya 5 PAC itu namanya voting, kalau mau voting ranting juga libatkan bang. Lalu, kader lain juga sampaikan, “Abang enak bang diatas bang, yang di ranting bagaimana perasaannya bang, aturannya memang seperti apa di PD/PRT,” ucapnya.

Kemudian pria tersebut meminta perwakilan agar tidak terjadi chaos. Namun lagi-lagi kader lainnya berkata, kita tadi sudah dibungkam oleh abang di ruangan beberapa kali instruksi, dibungkam itu, otoriter.

Silang pendapat itu berlangsung di depan pintu masuk Kanwil Kemenag, terlihat dalam video juga seseorang berkemeja safari berwarna abu yang juga ada di video lainnya mencoba meredam situasi.

Ia jelaskan, kasih kesempatan Pimpinan Pusat untuk berbicara, apapun hasilnya tadi kan sudah di ketuk. Mungkin ada cara lain silahkan nanti teman-teman. Tak selesai dalam penjelasan itu, langsung kader lainnya memotong dengan berucap, “kita minta Konfercab diulang.”

Dilanjutkan dengan pria yang berbadan besar, ia katakan kita telah melaksanakan Konfercab secara musyawarah dan mufakat antara kedua calon Faiz dan Servian, sudah kita mediasi dan rapat mereka berdua tidak ketemu.

“Kita tidak ada intervensi kepada kedua calon, tidak ada intervensi dari saya, ketum manapun dan siapapun,” katanya.

Kita tetap berikan kesempatan kepada Faiz untuk tetap maju, begitupun Servian. Saya tidak ada kepentingan secara pribadi kepada mereka berdua, ini adalah kepentingan organisasi bersama.

Karena tidak ketemu antar calon, sambung pria itu, maka PAC kita libatkan. Maka saya berikan kesempatan kepada kedua calon untuk saling musyawarah kepada seluruh PAC.

Dalam 2 potongan video yang masing-masing berdurasi 4 menit itu juga dilampirkan tagar “Inalillahi Wa Inalillahi Rojiun Meninggalnya Organisasi #SaveKonfercabAnsorJakbar”.

Sampai berita ini ditayangkan, kami belum dapat mengonfirmasi perihal tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *