Jakarta, Makinnews.com- Setelah sukses meluncurkan motif Blue Lotus untuk menggalang dana untuk membantu pendidikan di Sri Lanka pada 2023 silam, MIWA Pattern dan Kedutaan Besar Sri Lanka kembali berkolaborasi. Dalam kerjasama pada 2024 ini, Mira Hoeng, pendiri sekaligus desainer MIWA Pattern meluncurkan motif spesial yang diberinya nama MIWA Manaram.
Motif ini hadir dari kekaguman mendalam terhadap alam, budaya dan orang-orang di Sri Lanka yang ditemuinya dalam perjalanan ke negara tersebut berkunjung ke negara tersebut untuk meresmikan sekolah yang mendapat bantuan dari program pertama tersebut.
“Ada begitu banyak elemen dekoratif yang memiliki detail menarik di hampir setiap bangunan yang saya kunjungi. Semua detail deorasi tersebut melekat kuat dalam benak saya bahkan ketika saya sudah kembali ke Indonesia. Saya begitu tergerak menuangkan impresi saya terhadap keindahan dekoratif Sri Lanka tersebut ke dalam motif tekstil,” Mira mengatakan.
Tekstil, menurut Mira, sejak berabad lamanya, telah digunakan sebagai medium penceritaan melalui gambar, simbol dan motif-motif dekoratif, seperti yang dalam ranah budaya Indonesia juga dapat dilihat pada batik atau wayang beber. Mira menuangkan begitu banyak kesan atas begitu banyaknya simbol keberuntungan dan kemakmuran yang ia temui di hampir setiap sudut Sri Lanka yang disinggahinya.
“Kata Manaram dalam bahasa Sri Lanka berarti sangat cantik. Kata ini saya pilih untuk disematkan sebagai nama koleksi MIWA kali ini karena kesan sangat cantik itulah yang langsung muncul tiap kali melihat berbagai simbol dekoratif yang tertatah di bangunan-bangunan di negara tersebut. Saya berharap motif MIWA Manara mini akan pula membawa keberuntungan, kemakmuran serta aura positif bagi setiap pemakainya,” katanya.
Duta Besar Sri Lanka H.E. Admiral Professor Jayanath Colombage, menyatakan kegembiraan mendalam karena keindahan budaya Sri Lanka dapat menjadi sumber inspirasi bagi penciptaan karya MIWA Manaram ini. Ia mengapresiasi upaya Mira menerjemahkan kesannya atas berbagai detail dekorasi Sri Lanka ke dalam citra visual motif yang selama ini menjadi keutamaan dalam karya seninya.
“Rasanya bangga dan haru melihat bagaimana budaya kami bisa menginspirasi Mira menciptakan karya seni,” ujar Duta Besar Jayanath yang juga mengapresiasi inisiatif penggalangan dana untuk membantu pendidikan yang digagas Mira.
Dari program perdana yang dilakukan sebelumnya, sebagian hasil penjualan produk-produk Blue Lotus yang diserahkan, berhasil membantu pembangunan sebuah sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 150 orang. Untuk program kedua kali ini, sebagian penjualan koleksi motif MIWA Manaram juga akan digunakan untuk membantu pembangunan sekolah di Sri Lanka yang kali ini memiliki sekitar 400 orang siswa.
Dalam acara ini, MIWA Pattern dan Kedutaan Besar Sri Lanka juga mendapat dukungan dari Milou Farm House yang melakukan kolaborasi spesial menciptakan menu-menu fusion baru, perpaduan citarasa Sri Lanka dan Indonesia untuk disajikan dalam acara jamuan makan malam yang akan diadakan setelah acara peluncuran koleksi MIWA Manaram.
Banyaknya kesamaan jenis hidangan dan rempah yang digunakan dalam masakan Indonesia dan Sri Lanka, menjadi benang merah yang mengikat dan menyelaraskan rasa dalam hidangan yang disajikan dalam jamuan tersebut. Menu-menu yang dihadirkan merupakan hasil kolaborasi antara pihak Milou Farm House dengan Kedutaan Besar Sri Lanka di mana terdapat dua kelompok menu yang akan membawa para penikmatkan dalam penjelajahan rasa unik dan menarik.
Dalam jamuan makan malam ini, pihak Milou akan menyuguhkan menu Nasi Biryani dan Nasi Liwet, Perkedel Jagung Lentil, Fish Rendang Dory, Chicken Curry dan Bitterballen Mochi, sementara pihak Kedutaan Besar Sri Lanka akan menghidangkan menu khas mereka, Potato Tempered ala Thel Dala, Eggplant Brinjal Moju serta Raita Pickle.
Baik Duta Besar Jayanath maupun Jimmy Widjaja, Pemilik Milou Farm House sama-sama mengatakan baru pertama kali melakukan kolaborasi semacam ini, mempertemukan makanan Sri Lanka dan Indonesia sebagai sebuah kesatuan menu yang utuh.
“Banyaknya kesamaan konsep dan bahan rempah yang digunakan baik dalam hidangan Sri Lanka dan Indonesia, menjadi pertemuan yang memudahkan kami dari Milou untuk memadupadan dan menyelaraskan rasa dengan menu yang dihadirkan oleh Kedutaan Besar Sri. Semua menu fusion Sri Lanka dan Indonesia yang kami kreasikan khusus untuk acara ini sudah diselia dan lulus coba dari kedutaan SriLanka,” kata Jimmy.