Jakarta, Makinnews.com- Menjelang debat ke 3 Pilkada DKI Jakarta, ketua umum FORMASI (Forum Aliansi Mastarakat Anti Korupsi dan Judi) Jalih Pitoeng datangi Bawaslu RI.
Maksud kedatangan tersebut adalah untuk menyampaikan laporan adanya temuan pelanggaran, terhadap pelaksanaan Pilkada serentak 2024 yang sebentar lagi akan dilakukan pencoblosan diseluruh tanah air.
Dihadapan awak media, Jalih Pitoeng menyebutkan ada 5 point penting yang disampaikan dalam laporannya ke Bawaslu RI.
“Kita hadir hari ini untuk menyampaikan laporan tentang adanya dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh salah satu tim pemenangan paslon tertentu dalam pilkada,” ungkap Jalih Pitoeng.
“Sebagaimana kita ketahui bersama statmen mantan menteri Kominfo Budi Arie tentang adanya aliran dana judi online ke tim pemenangan pasangan calon nomor urut 3 yaitu calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta yaitu Pramono Anung dan Rano Karno, kami mendukung penuh langkah yang telah diambil oleh Mabes Polri yang sudah menangkap Zulkarnaen Apriliantony,” kata Jalih Pitoeng, di Bawaslu, Minggu (17/11/2024).
“Oleh karena itu kita hadir kesini untuk mendesak Bawaslu agar segera memeriksa sekaligus memberi sanksi kepada tim pemenangan yang diduga menerima aliran dana tersebut guna kepentingan kampanye dan pemenangan paslon yang mereka usung,” lanjut Jalih Pitoeng.
Ketua Presidium Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) ini juga mengatakan bahwa dirinya akan mendatangi DKPP dan Komisi III DPR RI.
“Selain ke Bawaslu, kita juga akan ke DKPP dan Komisi III DPR RI untuk segera membentuk Pansus guna membongkar skandal ini,” tegas Jalih Pitoeng.
Salah satu inisiator Persaudaraan Tapol dan Napol yang sempat mendekam dipenjara buatan Belanda akibat aksi-aksinya menolak pemilu curang dan tuduhan sebagai otak perencanaan penggagalan pelantikan presiden 2019 lalu ini juga meminta kepada masyarakat untuk tidak salah memilih calon pemimpin.
“Kepada seluruh rakyat Indonesia, kita minta agar dalam pilkada ini lebih cerdas dan tidak salah dalam memilih pemimpin,” pinta Jalih Pitoeng.
“Pilih lah pemimpin yang baik, amanah dan berpengalaman serta pro rakyat,” sambungnya.
“Jangan pilih pemimpin yang diusung oleh partai yang melanggar hukum, peraturan dan perundang-undangan,” kata Jalih Pitoeng.
“Apalagi yang dibiayai oleh uang hasil judi. Nauzubillah. Apa jadinya negeri ini” imbuhnya seraya melempar tanya.
Dalam kesempatan tersebut Tokoh Betawi yang dikenal sangat berani dan kritis itu juga mengingatkan, agar pesta demokrasi ini tidak dikotori oleh dana judi.
“Pemilu ini adalah sebuah gerbang demokrasi dalam peralihan kekuasaan yang konstitusional,” cetus Jalih Pitoeng.
“Oleh karena itu janganlah pesta demokrasi ini dinodai oleh dana judi,” tegas Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Karena, bagaimana mungkin kita bisa menghasilkan seorang pemimpin yang baik, bersih, amanah dan pro rakyat jika pada proses peralihan kekuasaan ini dilakukan dengan cara-cara yang tidak bermartabat. Apalagi didanai oleh hasil judi,” pungkasnya.