Di Hari Kartini, Ketum KAI Miris Soroti Perdagangan dan Pelecehan Terhadap Perempuan

Jabar, Makinnews.com- Hari Kartini sebagai sebuah momen penting untuk menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini dan seluruh perempuan Indonesia yang telah menyuarakan perubahan di negeri ini.

Tak menampik, perempuan juga mampu memegang peran penting untuk kemajuan sebuah organisasi. Salah satunya Ketua Umum Kongres Advokat Indonesia (KAI) Siti Jamaliah Lubis yang akan memperbanyak Srikandi atau advokat perempuan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Hal ini dilakukan agar perempuan dapat mengambil bagian menjadi penegak hukum khususnya menjadi advokat, supaya posisi perempuan lebih kuat dan bisa membela diri ketika menghadapi masalah hukum,” kata Siti Jamaliah Lubis atau lebih dikenal Mia Lubis S.H., saat berbicara dalam rangka menyambut hari Kartini yang diperingati setiap 21 April, Minggu (20/4/2025) di Jakarta.

Dalam kepemimpinannya, dia meminta DPD-DPD KAI untuk memperbanyak merekrut srikandi atau advokat perempuan.

“Kita harap kaum perempuan lebih banyak lagi mengambil bagian menjadi penegak hukum, khususnya menjadi Advokat, karena emansipasi wanita tidak hanya soal pendidikan, tapi juga soal profesi dan pekerjaan yang butuh keberanian dan ketangguhan seorang perempuan,” katanya.

Ia juga menyoroti dan menyatakan keprihatinannya ketika ada pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum dokter di Bandung baru-baru ini.

“Kedepan tidak boleh lagi terjadi pelecehan seksual, inilah harapan kita untuk memperbanyak srikandi atau advokat perempuan supaya tidak ada lagi pelecehan seksual dan perempuan lebih antisipasi, kita juga ucapkan terima kasih atas atensi Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi terhadap kasus ini,” ujarnya.

Ia juga meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk melindungi pekerja migran perempuan, baik dari upaya perdagangan manusia khususnya perempuan di luar negeri, maupun pelecehan seksual.

“Pekerja migran perempuan sangat rentan terjadi perdagangan manusia dan pelecehan seksual, karenanya KAI dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia telah bekerja sama atau MoU untuk pencegahan terhadap perdagangan perempuan dan perlindungan terhadap pelecehan seksual,” papar dia.

Tidak hanya di luar negeri, ia juga meminta tidak ada pekerja seks anak perempuan di bawah umur seperti yang terjadi di Batam.

“KAI secara tegas melindungi kaum perempuan dari berbagai aksi kejahatan, baik perdagangan manusia maupun pelecehan seksual,” katanya.

Siti Jamaliah juga meminta kepada kaum ibu untuk berperan menjadikan anaknya lebih maju.

Dia menyarankan kaum ibu juga harus mengontrol anaknya ketika bermain game online yang sangat mudah didapat seorang anak dengan gadget atau HP.

“Selamat Hari Kartini kepada kaum perempuan, khususnya kepada para Srikandi atau Advokat perempuan KAI, dan ke depan akan lebih banyak srikandi atau Advokat Perempuan KAI. Kaum perempuan tidak akan pernah melupakan jasa-jasa RA Kartini. Habis Gelap Terbitlah Terang,” kata dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *