CBA Desak KPK Usut Korupsi Bansos 2020 DKI Jakarta Rugikan Negara Senilai Rp 2,85 Triliun

Jakarta, Makinnews.com- Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI untuk mengusut dugaan korupsi Bansos Pemprov DKI Jakarta tahun 2020 yang rugikan negara senilai Rp 2,85 Triliun. kata Direktur CBA, Uchok Sky Khadafi pada wartawan Kamis, (29/5/2025).

Uchok Sky menegaskan adanya dugaan korupsi Program Bansos DKI Jakarta pada tahun 2020 sebesar Rp 2,85 Triliun harus dibongkar KPK karena telah merugikan keuangan negara, Kami mendesak KPK untuk mengusut kasus korupsi Bansos ini.

Bacaan Lainnya

“Korupsi Bansos Rp 2,85 Triliun ini sangat besar bahkan bisa membangun gedung sekolah dan menggratiskan siswa serta membantu mengentaskan kemiskinan warga Jakarta,” ungkap Uchok Sky.

Program ini merupakan bagian dari program Bansos DKI Jakarta 2020 yang diperuntukan saat itu sebagai upaya penanggulangan dampak pendemi Covid-19 yang terjadi di Jakarta, Anggaran bersumber dari APBD DKI Jakarta senilai Rp 3,65 Triliun dalam bentuk paket Sembako.

Uchok Sky mengungkapkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta kala itu menunjuk 3 rekanan terpilih menyalurkan paket sembako senilai Rp 3,65 Triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT Food Station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi. Porsi terbesar senilai Rp 2,85 Triliun diberikan kepada Perumda Pasar Jaya, saat itu dipimpin Arief Nasrudin selaku Direktur Utama.

Setelah lokasi penyimpanan beras bansos ditemukan di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Dimana Perumda Pasar Jaya menyewa gedung itu sebagai gudang, ditemukan sebanyak 1.000 Ton beras dalam bentuk paketan 5 Kg.

Pada saat yang sama, Ada tukang yang bekerja ditugasi melakukan penyortiran beras-beras busuk.

“Beras tersebut dipastikan sangat tidak layak untuk dikonsumsi. ujar Uchok Sky.

Sesuai dengan mata anggaran bansos untuk pandemi Covid-19, Seharusnya Beras-beras itu tersalurkan kepada warga Jakarta pada tahun 2020-2021, Tetapi saat itu dibiarkan menumpuk.

Berdasarkan temuan dilapangan, Diduga ada kesalahan administrasi yang dilakukan saat penyaluran Bansos salah satunya ditemukan istilah “Unknown Shrinkage” (Kehilangan Yang Tak Diketahui) senilai Rp 150 Milyar dengan alasan Double surat jalan.

“Ada juga perusahaan yang diduga “Fiktif”, Sebagaimana berdasarkan investigasi dilapangan adanya vendor Bansos DKI Jakarta tahun 2020 yang tidak sesuai bidang usaha yakni ditemukannya perusahaan vendor ada yang berjenis usaha Pengelola parkir, Jasa service AC, SPBU hingga Kontraktor bangunan,” ungkap Uchok Sky.

“Menurut data yang Kami peroleh banyak sejumlah Nama-nama Vendor supplier beras untuk Bansos DKI Jakarta juga diduga melibatkan oknum Anggota DPRD DKI, Perusahaan swasta hingga elit Partai Politik,” terang Uchok Sky.

“Bukti beras “Busuk” ada, Nama-nama sejumlah vendor pengadaan bansos hingga Nama-nama Supplier sangat lengkap ditemukan. Apakah uang Rakyat senilai Rp 2,85 Triliun ini kita diamkan begitu saja? Bagaimana pertanggungjawabannya? Mengapa bisa tersimpan rapi selama ini?,” tanya Uchok Sky.

“Kami mendesak KPK segera menyelidiki dan mengusut kembali dugaan kasus Korupsi Bansos DKI Jakarta yang rugikan keuangan negera serta memanggil mantan Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin yang sekarang menjabat Direktur Utama Perumda PAM Jaya,” pungkas Uchok Sky Khadafi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *