Aktivis Desak Prabowo Evaluasi Menteri Yandri

Jakarta, Makinnews.com- Beredarnya surat dengan menggunakan Kop Kementerian Desa untuk acara haul ibunda dari Menteri Yandri Susanto yang baru saja dilantik dan mengundang para Kepala Desa (Kades) mendapat tanggapan dari KORNAS POROS MUDA NU, dalam rilisnya Ramadhan Isa mengatakan belum apa-apa sudah menyalahgunakan wewenang, ini fatal dan buat rakyat ini offside, harus menjadi pelajaran.

Pada surat tersebut tertulis Mendes Yandri Susanto mengeluarkan undangan ber-kop Kementerian Desa yang isinya mengundang dalam kegiatan haul Ibundanya yang ke 2 tahun dan itu spesifik acara haul.

Bacaan Lainnya

“Ya ini pelajaran, saya pikir Yandri ini kan pernah menjabat wakil ketua MPR RI dan harusnya paham itu, jangan sampai ini menjadi temuan dalam hal penyalahgunaan gunaan wewenang, bagi para Menteri yang lainnya saya berharap hati-hati karena ini jabatan untuk publik dan bekerja bagi rakyat,” ungkap Ramadhan.

Sudah di ketahui bahwa selain baru di angkat menjadi Menteri Desa Yandri juga salah satu wakili ketua umum PAN dan secara kebetulan, istrinya mencalonkan menjadi calon Bupati Serang, Banten.

Senada dengan persoalan tersebut, Ketua Umum Kaukus Muda Anti Korupsi (KAMAKSI) Joko Priyoski mengatakan, tindakan Menteri Desa Yandri tersebut adalah hal yang keliru.

“Kop berlogo resmi Kementerian Negara seharusnya dipergunakan untuk hal yang berhubungan dengan kedinasan atau kenegaraan, jangan digunakan untuk urusan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan urusan kedinasan. Apalagi saat ini istri Menteri Yandri, Ratu Rachmatuzakiyah maju Pemilihan Bupati (Pilbup) Serang 2024,” ucapnya.

Ia menegaskan, persoalan dugaan Abuse of Power Menteri Desa Yandri ini perlu di evaluasi oleh Presiden Prabowo. Bila benar Menteri Yandri mengeluarkan Surat Edaran ber-kop Kementerian hanya untuk urusan keluarga jelas ini menciderai tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).

“Menteri Desa Yandri Susanto harus mendapat atensi dan sanksi dari Presiden Prabowo karena sudah offside,” pungkas Aktivis yang kerap disapa Jojo KORNAS KEA ’98 (Kaukus Eksponen Aktivis 98).

Sebelumnya, beredar surat ber-kop Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal Nomor: 19/UMM.02.03/X/2024. Dalam surat yang ditandatangani Yandri Susanto itu turut mengundang kepala desa, ketua RT, hingga kader posyandu di wilayah Kramatwatu, Serang, Banten, untuk hadir dalam peringatan haul ke-2 ibundanya, Hari Santri, dan juga tasyakuran.

Surat tersebut ditandatangani pada 21 Oktober 2024 atau bertepatan dengan hari dia dilantik sebagai menteri oleh Presiden Prabowo Subianto, sementara acara haul itu sendiri dilaksanakan pada Selasa, 22 Oktober 2024, di Pondok Pesantren BAI Mahdi Sholeh Ma’mun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *