Ada Dugaan Langgar AD/ART Sampai Money Politik, Petisi Tolak Konfercab Ansor Jakbar Mencuat

Jakarta, Makinnews.com- Diwarnai kericuhan, dalam perhelatan Konferensi Cabang (Konfercab) GP Ansor PC Jakarta Barat (Jakbar), di Kanwil Kemenag Jakbar, pada Minggu (22/9/2023).

Kericuhan yang tersebar dalam media sosial Facebook tersebut seperti diberitakan sebelumnya dengan judul Konfercab GP Ansor PC Jakbar Ricuh. kini muncul petisi yang diduga melanggar AD/ART Organisasi, praktik kotor sampai adanya intervensi Pimpinan Pusat dan Wilayah.

Bacaan Lainnya

Dalam petisi itu menyebut setidaknya terdapat 8 (delapan) poin yang menjadi sorotan dalam rangkaian proses Konfercab.

Adapun kandidat dalam pemilihan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Barat yaitu Faiz Muhammad Ridho dan Servian Ramadhan untuk periode 2024-2024-2028.

Berikut bunyi dalam petisi yang sampai pukul 9:20 WIB mencapai 43 tandatangan:

KONFERCAB ANSOR JAKARTA BARAT CACAT DEMOKRASI DAN LANGGAR AD/ART ORGANISASI !!!

Konferensi Cabang (Konfercab) GP Ansor Jakarta Barat yang digelar pada tanggal 22 September 2024 di Kantor Kemenag Jakarta Barat telah menuai kontroversi.

Diduga mengenai adanya praktik-praktik kotor dan intervensi dari pusat maupun wilayah mengiringi pelaksanaan acara tersebut.

Diduga terdapat beberapa pelanggaran terkait pelaksanaan Konfercab ini.

Di antaranya:

Praktik Money Politics: Muncul dugaan adanya praktik jual beli suara dalam pemilihan ketua cabang. Hal ini tentu saja bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan etika organisasi.

Pengaturan Suara: Ada indikasi kuat bahwa proses pemilihan tidak berjalan secara fair dan transparan. Diduga telah terjadi pengaturan suara untuk memenangkan calon tertentu.

Intervensi dari Pusat dan Wilayah: Beberapa pihak mencurigai adanya campur tangan dari pengurus pusat maupun wilayah GP Ansor dalam proses pemilihan. Hal ini dinilai telah mengaburkan prinsip otonomi cabang.

Pelanggaran Tata Tertib Konferensi: Diduga terjadi pelanggaran terhadap tata tertib konferensi yang telah disepakati bersama. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya upaya untuk menguasai jalannya konferensi.

Dengan adanya kejadian tersebut berdampak buruk bagi organisasi. Beberapa dampak yang dapat dirasakan antara lain:

Ternodainya Citra GP Ansor: ini tentu saja merusak citra positif yang selama ini dibangun oleh GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan Islam yang moderat.

Tergerusnya Kepercayaan Kader: Kepercayaan kader dan anggota terhadap organisasi dapat terkikis akibat adanya dugaan praktik-praktik kotor.

Terancamnya Keutuhan Organisasi: Jika tidak segera ditangani, permasalahan ini dapat mengancam keutuhan organisasi dan memicu perpecahan.

Terhambatnya Proses Demokratisasi: Adanya dugaan intervensi dan pengaturan suara jelas bertentangan dengan prinsip demokrasi dan AD/ART yang seharusnya dijunjung tinggi dalam sebuah organisasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *