Jakarta, Makinnews.com- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jakarta melakukan penggeledahan di Kantor Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Jakarta terkait dugaan korupsi anggaran pada Rabu (18/12) kemarin.
Kejati menyita uang tunai senilai Rp 1 miliar dari hasil penggeledahan di kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta dan empat lokasi lainnya. Penggeledahan ini terkait dugaan korupsi senilai Rp 150 miliar berupa penyimpangan dalam pelaksanaan sejumlah kegiatan di Dinas Kebudayaan Jakarta pada Tahun Anggaran 2023.
Ketua Umum Betawi Bangkit & Rais Laskar Suku Betawi David Dermawan mengutuk keras perbuatan korupsi yang merugikan negara dan masa depan generasi mendatang.
“Saya tidak bisa diam menyaksikan apa yang terjadi. Dugaan kasus korupsi yang sedang diselidiki Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta di lingkungan Dinas Kebudayaan Jakarta adalah sebuah tamparan keras bagi kita semua. Ini bukan hanya persoalan hukum, ini adalah persoalan kehormatan,” kata David, Senin (23/12/2024).
Menurut pria asal betawi itu, budaya adalah identitas kita. Seni dan tradisi Betawi yang menjadi jantung dan jiwa masyarakat asli Jakarta adalah warisan yang harus dijaga, dihormati, dan dilestarikan. Ketika dana yang seharusnya digunakan untuk mengangkat harkat dan martabat budaya kita justru diduga diselewengkan, ini sama saja menghina leluhur kita dan masa depan generasi mendatang.
Sebagai bagian dari masyarakat Betawi yang peduli dengan seni budaya dan kesejahteraan warga Jakarta, saya tidak hanya mengutuk keras perbuatan ini, tetapi juga mendesak semua pihak terkait untuk transparan dan bertanggung jawab. “Dinas Kebudayaan adalah institusi yang memiliki amanah besar. Apapun alasan dan latar belakang terjadinya dugaan korupsi ini, saya pastikan bahwa kasus ini tidak akan saya biarkan berlalu begitu saja,” tegas David yang konsisten dalam memerangi korupsi dan menjaga kelestarian budaya Betawi.
Saya menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, aparat penegak hukum, hingga masyarakat sipil untuk serius mengawal proses hukum yang sedang berjalan.
“Kejati DKI Jakarta harus bertindak tegas dan profesional dalam menyelidiki kasus ini. Siapapun yang terbukti bersalah, harus dihukum seberat-beratnya, tanpa pandang bulu,” pintanya.
Ia juga mengharapkan kepada masyarakat Betawi dan para pegiat seni budaya, mari kita bersatu. Ini adalah waktu untuk menjaga martabat dan harga diri kita. Jangan biarkan warisan budaya yang kita banggakan ternodai oleh tindakan segelintir oknum yang tamak dan tidak bermoral.
Sebagai tokoh masyarakat, saya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Saya pastikan, keadilan akan berpihak kepada masyarakat dan budaya kita. “Saya akan berdiri di garda terdepan untuk memastikan bahwa para pelaku tidak akan lolos dari jeratan hukum,” tandas Rais Laskar Suku Betawi.
Ia kembali menegaskan, ini bukan sekadar tentang uang, ini adalah tentang masa depan seni budaya Betawi, tentang harga diri kita sebagai masyarakat asli Jakarta. Saya ingin pesan ini sampai kepada semua pihak, budaya adalah warisan tak ternilai. Jangan berani-beraninya menghancurkan masa depan anak-cucu kita demi kepentingan pribadi!
Kepada pemerintah, saya mendesak agar dilakukan reformasi menyeluruh di Dinas Kebudayaan Jakarta. Tidak boleh ada lagi ruang untuk korupsi di institusi yang seharusnya menjadi penjaga warisan leluhur kita. Transparansi dan akuntabilitas harus ditegakkan demi memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat dan budaya.
Mari kita jaga dan lestarikan budaya Betawi dengan sepenuh hati. Kita berhutang kepada leluhur kita, kepada generasi penerus kita, untuk memastikan bahwa warisan ini tetap hidup dan dihormati. Dan kepada oknum-oknum yang terlibat, bersiaplah untuk mempertanggungjawabkan perbuatan Anda di depan hukum dan masyarakat.
“Saya bersumpah akan terus mengawal kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan. Jakarta, kota kita, tidak boleh kehilangan identitasnya karena tindakan segelintir orang yang tidak tahu malu,” tutupnya.