Jakarta, Makinnews.com- Musyawarah Nasional (Munas) ke III Himpunan Kurator dan Pengurus Indonesia (HKPI) yang diselenggarakan pada tanggal 21 – 22 November 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, berlangsung dengan lancar.
Dalam perhelatan menentukan calon pemimpin baru, pada Munas tersebut terdapat 2 kandidat, yaitu Heri Soebagyo dan Martin Erwan pada periode 2024-2029, seperti pemberitaan sebelumnya.
Diketahui Heri Soebagyo mengundurkan diri dari pencalonan dengan alasan tertentu, hingga akhirnya Martin Erwan terpilih secara aklamasi.
Usai terpilih, Azet Hutabarat yang menjabat sebagai Ketua Dewan Sertifikasi pada kepemimpinan Soedeson Tandra mengatakan, beliau ini kan 2 periode menjadi Sekjen tentunya memiliki kemampuan yang mumpuni dan pengalaman yang cukup bagus, selain itu juga komunikasi dengan Dirjen AHU sangat baik.
“Saya menilai beliau sangat mengerti dan memahami apa yang menjadi kebutuhan bagi organisasi kedepan, disamping itu juga apa yang dicanangkan oleh pak Martin Erwan organisasi HKPI sebagai rumah dalam rangka memberikan perlindungan kepada anggota dan itu menjadi sebuah cita-cita,” kata Azet kepada media.
Selanjutnya bagaimana pengembangan dalam pelatihan dan juga pembelaan dalam rangka kode etik, serta memberikan bantuan hukum bagi kurator yang sedang mengalami permasalahan hukum, apakah itu kriminalisasi ataupun hal lainnya yang berkenaan dengan profesi.
Jadi pak Martin Erwan ini, sambung Azet, meneruskan kepemimpinan sebelumnya dan saya merupakan bagian dalam perjalanan itu karena saya sebagai ketua dewan sertifikasi, itu menjadi penting untuk kemajuan dan kesuksesan organisasi.
“Tidak menutup kemungkinan juga, apa yang sudah dijalankan oleh pak Soedeson Tandra itu juga sangat baik dengan membangun kebersamaan serta menjadikan HKPI organisasi besar,” pungkasnya.
Lalu yang menjadi harapan kedepan adalah bagaimana tantangan-tantangan, bagaimana antar organisasi dengan Dirjen AHU untuk penyusunan pelatihan dan kode etik.
Menurutnya, hal menarik dalam Munas kali ini ialah adanya 2 kandidat yang akan bertarung namun hari ini pak Heri Soebagyo mengundurkan diri, karena ada spirit yang baik dari pak Heri Soebagyo dan tentu hal itu sangat sulit ditemukan model juga rolenya dalam organisasi yang lain.
“Itulah yang menjadi kelebihan HKPI yang tidak mementingkan suatu kelompok dan ada yang lebih mumpuni untuk itu. Model dan persaudaraan seperti inilah yang saya rasa pak Martin akan sukses membawa HKPI lebih baik lagi,” harap Azet.
Sementara diwaktu yang sama Ketua Umum terpilih Martin Erwan menyampaikan, tentu program-program yang sudah berjalan dan akan berjalan, dari pak Soedeson ada yang belum terlaksana itu akan kita lanjutkan.
“Sementara program kami adalah menjadikan HKPI sebagai rumah bagi anggota, baik untuk konsultasi, silaturahmi dan pembelaan bagi anggota. Sebab banyaknya pekerjaan tentu tidak bisa di handle oleh satu orang saja, harus melibatkan banyak anggota,” katanya.
Ia jelaskan, untuk kegiatan Munas dilakukan secara rutin, kalau sebelumnya masa bakti kepengurusan 4 tahun kini menjadi 5 tahun. Dengan begitu ADRT HKPI juga akan di evaluasi yang sekiranya kurang relevan dan itu wajar karena dinamika didalam organisasi dengan diluar, seperti perkembangan hukum juga ilmu.
“Berkenaan dengan jabatan pak Soedeson yang terpilih sebagai anggota DPR RI Komisi III, tentunya kami berharap adanya revisi UU kepailitan karena bagaimana Undang-Undang itu melindungi kerja kurator dan pengurus ada semacam hak imunitas,” ujar ia.
Selain itu juga kami mengusulkan kepada pemerintah agar dibentuknya Majelis Pengawas, untuk anggotanya ialah dari 3 organisasi kepailitan HKPI, AKPI dan IKAPI serta Kementerian Hukum dan Mahkamah Agung.